Mitsubishi Lancer Evolution III, atau Evo 3, adalah sebuah ikon di dunia otomotif, khususnya bagi para penggemar mobil performa tinggi. Diluncurkan pada tahun 1995, mobil ini merupakan evolusi dari pendahulunya dan menawarkan berbagai peningkatan yang membuatnya semakin digilai. Namun, di balik performa dan desainnya yang memukau, Evo 3 juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk memilikinya. Apa saja kekurangan tersebut? Mari kita bedah satu per satu.
Boros Bahan Bakar, Konsekuensi Performa Tinggi
Salah satu kekurangan paling mencolok dari Evo 3 adalah konsumsi bahan bakarnya yang cukup tinggi. Sebagai mobil yang dirancang untuk performa, Evo 3 memang tidak terlalu peduli dengan efisiensi bahan bakar. Mesin 4G63T 2.0 liter turbocharged yang menjadi jantung pacunya membutuhkan asupan bahan bakar yang cukup banyak untuk menghasilkan tenaga maksimal.
Dalam kondisi penggunaan normal di perkotaan, Evo 3 bisa menghabiskan sekitar 10-12 liter bahan bakar untuk setiap 100 kilometer yang ditempuh. Sementara itu, di jalan tol, konsumsi bahan bakarnya sedikit lebih baik, yaitu sekitar 7-9 liter per 100 kilometer. Angka ini tentu tergolong tinggi jika dibandingkan dengan mobil-mobil modern dengan kapasitas mesin yang sama.
Konsumsi bahan bakar yang boros ini tentu menjadi pertimbangan penting, terutama bagi mereka yang berencana menggunakan Evo 3 sebagai kendaraan harian. Biaya operasional akan menjadi lebih mahal karena pengeluaran untuk bahan bakar akan lebih besar. Namun, bagi sebagian orang, performa yang ditawarkan oleh Evo 3 mungkin sepadan dengan pengorbanan dalam hal efisiensi bahan bakar.
Suspensi Keras, Kurang Nyaman di Jalanan Rusak
Evo 3 dirancang sebagai mobil balap yang legal di jalan raya. Oleh karena itu, suspensinya pun disetel untuk memberikan handling yang optimal di lintasan balap. Akibatnya, suspensi Evo 3 terasa cukup keras, terutama saat melewati jalanan yang tidak rata atau berlubang.
Pengendaraan yang keras ini tentu dapat mengurangi kenyamanan, terutama bagi penumpang. Guncangan akan terasa lebih kuat dan dapat membuat perjalanan menjadi melelahkan. Namun, suspensi yang keras ini juga memiliki kelebihan, yaitu memberikan stabilitas yang luar biasa saat berkendara kencang. Evo 3 akan terasa sangat stabil dan mudah dikendalikan, bahkan saat melibas tikungan dengan kecepatan tinggi.
Bagi sebagian orang, pengendaraan yang keras ini mungkin bukan masalah besar. Namun, bagi mereka yang mengutamakan kenyamanan, Evo 3 mungkin bukan pilihan yang tepat. Perlu diingat bahwa Evo 3 adalah mobil performa tinggi yang dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang berbeda, bukan untuk memberikan kenyamanan maksimal.
Harga Jual Kembali Terus Menurun
Sebagai mobil yang sudah berusia lebih dari 25 tahun, Evo 3 tentu mengalami penurunan harga jual kembali yang cukup signifikan. Faktor usia dan ketersediaan model yang lebih baru menjadi penyebab utama penurunan harga ini.
Jika Anda berencana untuk membeli Evo 3 bekas, Anda mungkin akan mendapatkan harga yang cukup terjangkau. Namun, perlu diingat bahwa Anda juga perlu mempersiapkan anggaran yang cukup untuk biaya perawatan dan perbaikan. Mobil tua biasanya membutuhkan perawatan yang lebih intensif dan penggantian suku cadang yang lebih sering.
Selain itu, harga jual kembali Evo 3 juga akan terus menurun seiring berjalannya waktu. Jika Anda berencana untuk menjual kembali Evo 3 di masa depan, Anda mungkin tidak akan mendapatkan harga yang sepadan dengan biaya yang telah Anda keluarkan. Oleh karena itu, membeli Evo 3 sebaiknya dilakukan jika Anda benar-benar menyukai mobil ini dan berencana untuk merawatnya dalam jangka waktu yang lama.
Suku Cadang Langka, Perawatan Jadi Tantangan
Ketersediaan suku cadang menjadi salah satu tantangan utama bagi pemilik Evo 3. Sebagai mobil yang sudah cukup tua, beberapa suku cadang tertentu mungkin sulit ditemukan atau harganya mahal. Hal ini tentu dapat menyulitkan proses perawatan dan perbaikan.
Beberapa suku cadang mungkin hanya tersedia di luar negeri atau melalui jaringan komunitas penggemar Evo. Proses pemesanan dan pengiriman suku cadang dari luar negeri tentu akan memakan waktu dan biaya yang lebih besar. Selain itu, harga suku cadang langka juga biasanya lebih mahal dibandingkan dengan suku cadang mobil-mobil modern.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk membeli Evo 3, pastikan Anda memiliki akses ke jaringan komunitas penggemar Evo atau bengkel spesialis yang memiliki pengalaman dalam menangani mobil-mobil tua. Hal ini akan memudahkan Anda dalam mencari suku cadang dan mendapatkan perawatan yang berkualitas.
Fitur Keselamatan Minim, Bukan Prioritas Utama
Evo 3 dirancang lebih untuk performa daripada keselamatan. Oleh karena itu, mobil ini tidak dilengkapi dengan fitur keselamatan canggih seperti airbag dan sistem pengereman antilock (ABS). Fitur keselamatan yang tersedia pun tergolong minim jika dibandingkan dengan mobil-mobil modern.
Ketiadaan fitur keselamatan canggih ini tentu menjadi kekurangan yang cukup serius, terutama bagi mereka yang mengutamakan keselamatan. Dalam kondisi kecelakaan, risiko cedera akan lebih besar karena tidak ada perlindungan dari airbag atau bantuan dari sistem pengereman ABS.
Namun, perlu diingat bahwa Evo 3 dirancang pada era di mana fitur keselamatan belum menjadi prioritas utama. Mobil ini lebih mengutamakan performa dan pengalaman berkendara yang menyenangkan. Jika Anda mencari mobil dengan fitur keselamatan yang lengkap, Evo 3 bukanlah pilihan yang tepat.
Usia, Masalah Umum Mobil Tua
Usia menjadi faktor yang tak terhindarkan bagi Evo 3. Seiring berjalannya waktu, berbagai komponen mobil akan mengalami penurunan kualitas dan performa. Masalah-masalah umum yang sering terjadi pada mobil tua juga dapat dialami oleh Evo 3, seperti karat, kebocoran oli, masalah kelistrikan, dan lain sebagainya.
Perawatan yang lebih intensif dan penggantian suku cadang yang lebih sering diperlukan untuk menjaga Evo 3 tetap dalam kondisi prima. Biaya perawatan pun akan semakin meningkat seiring bertambahnya usia mobil. Oleh karena itu, memiliki Evo 3 membutuhkan komitmen dan kesabaran yang tinggi.
Namun, bagi sebagian orang, tantangan dalam merawat mobil tua justru menjadi daya tarik tersendiri. Merawat Evo 3 adalah sebuah hobi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan khusus. Selain itu, memiliki mobil tua juga memberikan kebanggaan tersendiri karena dapat melestarikan sejarah otomotif.
Modifikasi, Dua Sisi Mata Uang
Salah satu daya tarik utama Evo 3 adalah kemampuannya untuk dimodifikasi. Berbagai macam modifikasi dapat dilakukan untuk meningkatkan performa, tampilan, atau kenyamanan Evo 3. Namun, modifikasi juga memiliki sisi negatif yang perlu dipertimbangkan.
Modifikasi yang berlebihan atau tidak tepat dapat mengurangi nilai jual kembali Evo 3. Selain itu, modifikasi juga dapat mempengaruhi keandalan dan daya tahan mobil. Suku cadang yang tidak orisinal atau pemasangan yang tidak profesional dapat menyebabkan masalah di kemudian hari.
Oleh karena itu, sebelum melakukan modifikasi, pastikan Anda memiliki pengetahuan yang cukup dan menggunakan suku cadang yang berkualitas. Konsultasikan dengan mekanik yang berpengalaman untuk mendapatkan saran yang terbaik. Modifikasi sebaiknya dilakukan secara bertahap dan terencana agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar.
Bukan Pilihan Ideal untuk Penggunaan Harian
Meskipun memiliki performa yang luar biasa, Evo 3 bukanlah pilihan ideal untuk penggunaan harian. Konsumsi bahan bakar yang boros, suspensi yang keras, dan ketiadaan fitur keselamatan canggih menjadi faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan.
Evo 3 lebih cocok digunakan sebagai mobil hobi atau mobil akhir pekan. Mobil ini akan memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan di lintasan balap atau jalanan yang sepi. Namun, untuk penggunaan sehari-hari, ada mobil lain yang lebih nyaman, aman, dan efisien.
Namun, jika Anda tetap ingin menggunakan Evo 3 sebagai kendaraan harian, Anda perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi berbagai tantangan. Perawatan yang lebih intensif, biaya operasional yang lebih mahal, dan risiko masalah yang lebih sering terjadi adalah beberapa hal yang perlu Anda antisipasi.
Harga yang Semakin Meroket
Di pasar mobil bekas, harga Mitsubishi Lancer Evo 3 semakin meroket. Kondisi mobil yang masih orisinil dan terawat dengan baik menjadi faktor utama yang mempengaruhi harga. Semakin langka kondisi mobil yang prima, semakin tinggi pula harganya.
Hal ini membuat para penggemar dan kolektor mobil klasik semakin tertarik untuk berburu Evo 3. Namun, harga yang semakin mahal juga menjadi hambatan bagi sebagian orang untuk memiliki mobil impian ini.
Jika Anda memiliki anggaran yang terbatas, Anda mungkin perlu mencari alternatif lain yang lebih terjangkau. Namun, jika Anda benar-benar menginginkan Evo 3 dan memiliki anggaran yang cukup, jangan ragu untuk segera membelinya sebelum harganya semakin tidak terjangkau.
Kesimpulan
Mitsubishi Lancer Evolution III adalah mobil legendaris yang menawarkan performa dan pengalaman berkendara yang tak tertandingi. Namun, mobil ini juga memiliki sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk memilikinya. Konsumsi bahan bakar yang boros, suspensi yang keras, harga jual kembali yang terus menurun, ketersediaan suku cadang yang terbatas, dan fitur keselamatan yang minim adalah beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
Jika Anda mencari mobil performa tinggi dengan tampilan yang mencolok dan sensasi berkendara yang luar biasa, maka Lancer Evo III bisa menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda lebih mengutamakan kenyamanan, ekonomi bahan bakar, dan fitur keselamatan, maka ada mobil lain yang lebih sesuai dengan kebutuhan Anda.
Tinggalkan komentar