Avanza Hitam Saksi Bisu Bom di Mapolrestabes Surabaya, Begini Kondisinya

Farid Luqman

14 Juni 2025

4
Min Read

Sebuah mobil Toyota Avanza berwarna hitam menjadi saksi bisu dalam peristiwa bom bunuh diri yang terjadi di Mapolrestabes Surabaya pada Senin (14/5/2018) pagi. Mobil tersebut berada di lokasi kejadian saat bom meledak dan mengalami kerusakan akibat ledakan. Berikut informasi selengkapnya:

Avanza Hitam Berada di Pos Pemeriksaan

Peristiwa bom yang mengguncang Mapolrestabes Surabaya terjadi sekitar pukul 08.50 WIB. Saat itu, sebuah mobil Avanza hitam sedang berada di pos pemeriksaan untuk memasuki area Mapolrestabes.

Dalam rekaman CCTV yang beredar, terlihat polisi tengah memberhentikan mobil Avanza hitam tersebut beserta dua sepeda motor yang berada di belakangnya. Tiba-tiba, seorang pengendara motor yang berada di belakang mobil Avanza meledakkan diri.

Guncangan Dahsyat dan Kerusakan

Ledakan bom tersebut menimbulkan guncangan yang dahsyat. Mobil Avanza hitam yang berada di dekat lokasi ledakan pun ikut merasakan dampaknya. Mobil tersebut terlihat bergoyang akibat guncangan bom.

Selain itu, kaca spion samping kiri mobil Avanza hitam juga pecah akibat ledakan. Namun, mobil tersebut cukup beruntung karena tidak sampai hancur akibat efek bom.

Kondisi Pengemudi Belum Diketahui

Saat kejadian, belum diketahui secara pasti kondisi pengemudi mobil Avanza hitam tersebut. Polisi masih fokus melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi pengeboman area Mapolrestabes Surabaya.

Namun, diduga pengemudi mobil Avanza hitam tersebut selamat dari ledakan bom, meski mengalami luka-luka ringan. Hal ini karena mobil Avanza hitam tersebut tidak mengalami kerusakan yang parah.

Pelaku Bom Bunuh Diri Satu Keluarga

Pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya ternyata merupakan satu keluarga. Pelaku berjumlah lima orang yang terdiri atas ayah, ibu, dan tiga anak mereka.

Keempat pelaku yakni ayah, ibu, dan dua orang anak laki-laki meninggal di lokasi saat bom bunuh diri meledak. Sementara anak bungsu mereka, Ais, diketahui tubuhnya sempat terpental namun tidak sampai meninggal dunia.

Polisi Sisir Lokasi Terduga Teroris

Pasca serangan bom di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur, tim Densus 88 Antiteror total menangkap 8 pelaku di beberapa tempat. Ke-8 pelaku ditengarai sudah merencanakan serangan bom bunuh diri di tempat lain.

Polisi juga melakukan penggeledahan di sejumlah kota di Jawa Timur seperti di Malang dan Pasuruan, kaitannya dengan keterlibatan sejumlah orang terhadap aksi-aksi teror di Surabaya dan Sidoarjo.

Kisah Heroik AKBP Roni Selamatkan Anak Pelaku Bom

Di tengah peristiwa mengerikan tersebut, ada sebuah kisah heroik yang dilakukan oleh seorang anggota polisi bernama Ajun Komisaris Besar (AKBP) Roni Faisal. Kepala Satuan Narkoba Polrestabes Surabaya itu menyelamatkan seorang anak perempuan yang diduga merupakan anak dari pelaku bom bunuh diri.

Dalam rekaman CCTV yang beredar, terlihat seorang gadis kecil berjalan dengan kondisi tubuh terluka sesaat setelah bom meledak di depan pintu masuk Polrestabes Surabaya.

Melihat peristiwa itu, AKBP Roni langsung berlari ke arah gadis kecil tersebut dan membopongnya tanpa peduli apakah masih tersisa bom di tubuh gadis kecil tersebut.

"Tujuan Saya Cuma Satu, Kemanusiaan"

AKBP Roni mengatakan tindakan yang dilakukannya itu hanya mengikuti panggilan hati, mengingat ia melihat anak kecil tersebut saat itu berlumuran darah.

"Tujuan saya cuma satu, Mas, kemanusiaan dan rasa iba karena melihat kondisi anak yang penuh darah," katanya.

Anak perempuan yang diselamatkan oleh AKBP Roni itu berinisial A dan berumur 8 tahun. Ia diduga merupakan anak terduga pelaku pemboman Mapolrestabes Surabaya.

Polisi Amankan Ratusan Orang Berpakaian Hitam

Pasca peristiwa bom di Mapolrestabes Surabaya, jajaran Polrestabes Surabaya mengamankan sekitar 150 orang berpakaian hitam, yang membawa sejumlah benda membahayakan.

Setelah diperiksa, beberapa di antaranya ada yang membawa senjata tajam, batu, dan botol-botol molotov.

Polisi mengamankan mereka ke Mapolrestabes Surabaya dari sekitar kawasan Kantor DPRD Jatim Jalan Indrapura.

Diduga Akan Melakukan Aksi Unjuk Rasa

AKBP Hartoyo Wakapolrestabes Surabaya mengatakan, mereka datang dari berbagai daerah di Surabaya. Massa yang tidak berafiliasi dengan serikat pekerja atau mahasiswa ini dimobilisasi melalui medsos.

Polisi juga sudah mengamankan sejumlah telepon selular yang terkoneksi dengan akun medsos tertentu sebagai bukti ada yang memobilisasi massa ini.

Diduga, ratusan orang berpakaian hitam tersebut akan melakukan aksi unjuk rasa terkait dengan Omnibus Law Cipta Kerja.

Harapan Polisi untuk Keselamatan Anak Pelaku Bom

Kepolisian mengharapkan Ais (8), anak pelaku teror bom di Mapolrestabes Surabaya, Senin, yang saat ini tengah dirawat intensif di Rumah Sakit PHC Surabaya bisa diselamatkan.

Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera mangatakan ada campur tangan dan rencana dari Tuhan sehingga seorang anak di tengah bom diledakkan dia masih bisa bangun, dan kemudian dibopong AKBP Roni Faisal yang merupakan Kasat Narkoba Polrestabes Surabaya.

Ais Terlempar Tiga Meter

"Ini rencana Tuhan. Anak itu terlempar sekitar tiga meter," katanya.

Dengan terlemparnya hingga tiga meter, Ais saat ini memerlukan perawatan intensif dan khusus untuk mengembalikan kesehatannya semula.

Avanza Hitam, Saksi Bisu Tragedi Bom Surabaya

Peristiwa bom bunuh diri di Mapolrestabes Surabaya menjadi duka mendalam bagi seluruh masyarakat Indonesia. Mobil Avanza hitam yang berada di lokasi kejadian menjadi saksi bisu dari tragedi tersebut.

Semoga para korban luka segera diberikan kesembuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan.

Related Post

Tinggalkan komentar