Kijang Innova Diesel dikenal sebagai mobil keluarga yang tangguh dan irit bahan bakar. Salah satu daya tariknya adalah anggapan bahwa mobil ini bisa "minum" solar biasa atau solar subsidi. Benarkah demikian? Apa saja konsekuensinya?
Fakta Innova Diesel dan Bahan Bakar Solar
Sejarah Kijang Innova diesel memang tak lepas dari popularitas Isuzu Panther yang terkenal irit dan mampu mengkonsumsi solar murah. Hal ini membuat Toyota merancang Innova diesel agar lebih fleksibel soal bahan bakar. Berikut beberapa fakta penting yang perlu Anda ketahui:
- Bisa, tapi Tidak Ideal: Secara teknis, Innova diesel memang bisa menggunakan solar biasa. Bahkan, generasi terbaru Innova diesel dirancang untuk mengkonsumsi solar dengan angka cetane 48. Namun, performa yang dihasilkan tidak akan maksimal.
- Spesifikasi Pabrikan: Idealnya, mesin diesel Innova mengkonsumsi bahan bakar dengan angka cetane (CN) minimal 51, setara dengan Dexlite.
- B20 Aman: Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) telah melakukan uji coba penggunaan biosolar B20 pada Innova diesel dan Fortuner diesel. Hasilnya menunjukkan bahwa B20 aman dan tidak berdampak pada penurunan kinerja mesin. Uji coba dilakukan dengan Pertamina melalui serangkaian test drive sepanjang 100 ribu kilometer.
Risiko Penggunaan Solar Berkualitas Rendah
Meskipun Innova diesel bisa "minum" solar biasa, ada beberapa risiko yang perlu Anda pertimbangkan:
- Tenaga Tidak Maksimal: Proses pembakaran solar biasa tidak sesempurna solar dengan angka cetane yang lebih tinggi. Akibatnya, tenaga yang dihasilkan mesin tidak akan optimal.
- Injektor Cepat Kotor: Solar berkualitas rendah umumnya mengandung kadar sulfur yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan injektor cepat kotor dan tersumbat, yang pada akhirnya membuat tenaga mesin loyo.
- Pergantian Filter Bahan Bakar Lebih Sering: Jika Anda menggunakan solar biasa, filter bahan bakar harus diganti lebih sering. Yang biasanya 20.000 km, sebaiknya diganti setiap 10.000 km.
Solusi untuk Mengurangi Risiko
Jika Anda tetap ingin menggunakan solar biasa pada Innova diesel Anda, ada beberapa solusi yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi risiko:
- Pasang Filter Solar Tambahan: Tambahkan filter solar tambahan di antara pompa bahan bakar dan filter bawaan mobil.
- Gunakan Pompa Listrik Tambahan: Penambahan filter juga harus diikuti penambahan pompa listrik untuk meringankan kerja pompa bahan bakar aslinya.
- Gunakan Aditif: Beberapa pemilik Innova diesel menggunakan aditif untuk membersihkan injektor dan saluran bahan bakar. Aditif diklaim memiliki kandungan senyawa kimia yang bisa menghancurkan sumbatan injektor. Namun, perlu diingat bahwa penggunaan aditif harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai dengan rekomendasi.
- Rutin Membersihkan Injektor: Lakukan pembersihan injektor secara rutin untuk mencegah penumpukan kotoran dan kerak.
Alternatif Bahan Bakar yang Lebih Baik
Jika Anda ingin menjaga performa dan keawetan mesin Innova diesel Anda, sebaiknya gunakan bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Berikut beberapa alternatif bahan bakar yang lebih baik:
- Dexlite: Dexlite memiliki angka cetane minimal 51 dan kandungan sulfur yang lebih rendah dibandingkan solar biasa.
- Pertamina Dex: Pertamina Dex memiliki angka cetane yang lebih tinggi lagi dan kandungan sulfur yang sangat rendah. Penggunaan Pertamina Dex dapat meningkatkan performa mesin dan mengurangi risiko kerusakan.
Pembatasan Solar Subsidi dan Dampaknya pada Innova Diesel
Pemerintah berencana membatasi penggunaan solar subsidi. Mobil-mobil bermesin diesel dengan kapasitas mesin di atas 2.000 cc, termasuk Kijang Innova, berpotensi tidak lagi bisa menggunakan solar subsidi. Berikut beberapa poin penting terkait pembatasan solar subsidi:
- Kriteria Pembatasan: Mobil yang masih boleh membeli solar subsidi kemungkinan dibatasi pada mobil dengan kapasitas mesin maksimal 2.000 cc.
- Mobil yang Terancam: Mobil-mobil diesel sekelas Kijang Innova, Toyota Fortuner, dan Mitsubishi Pajero Sport terancam tidak lagi bisa menggunakan solar subsidi.
- Pendaftaran di MyPertamina: Pengguna BBM subsidi jenis Pertalite maupun solar sudah diminta mendaftarkan kendaraannya ke laman subsiditepat.mypertamina.id. Kendaraan yang lolos verifikasi akan mendapat barcode yang digunakan untuk pembelian BBM subsidi di SPBU Pertamina.
- Penerapan Bertahap: Rencananya, pembatasan BBM subsidi Pertalite dan solar akan berlaku mulai 1 Oktober 2024.
Tips Memilih dan Merawat Innova Diesel Bekas
Jika Anda tertarik membeli Innova diesel bekas, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan:
- Periksa Kondisi Mesin: Pastikan mesin dalam kondisi baik dan tidak ada kebocoran oli. Perhatikan suara mesin saat dinyalakan. Jika ada suara aneh, sebaiknya lakukan pemeriksaan lebih lanjut.
- Periksa Kondisi Injektor: Injektor yang bermasalah dapat menyebabkan tenaga mesin loyo dan boros bahan bakar. Periksa apakah ada gejala-gejala injektor bermasalah, seperti asap hitam dari knalpot dan suara mesin yang tidak stabil.
- Periksa Riwayat Perawatan: Tanyakan kepada pemilik sebelumnya mengenai riwayat perawatan mobil. Pastikan mobil rutin diservis dan penggantian oli dilakukan secara teratur.
- Manfaatkan Jasa Inspeksi Mobil Bekas: Sebelum memutuskan membeli Innova diesel bekas, manfaatkan jasa inspeksi mobil bekas. Inspeksi mendetail oleh inspektor andal dapat memberikan gambaran tentang kondisi mobil secara keseluruhan.
Mitigasi Risiko Pembatasan BBM Subsidi
Dengan adanya pembatasan BBM subsidi, pemilik Innova Diesel perlu melakukan beberapa langkah mitigasi agar tidak terbebani biaya operasional yang tinggi.
-
Mulai Biasakan Menggunakan BBM Non-Subsidi. Dengan beralih ke BBM Non-Subsidi, anda dapat menjaga kualitas dan performa mesin kendaraan anda. Selain itu, anda juga tidak akan dipusingkan dengan aturan pembatasan BBM bersubsidi.
-
Manfaatkan Filter Solar Tambahan. Seperti yang telah dijelaskan, penambahan filter solar akan membantu anda menjaga kebersihan injektor dan saluran bahan bakar. Dengan begitu, anda dapat menjaga efisiensi bahan bakar kendaraan anda.
-
Jaga Kondisi Mesin Kendaraan. Pastikan kondisi mesin kendaraan anda selalu prima. Lakukan perawatan berkala dan ikuti rekomendasi dari pabrikan. Dengan begitu, anda dapat menjaga efisiensi bahan bakar dan memperpanjang umur mesin kendaraan anda.
-
Modifikasi Kendaraan Untuk Meningkatkan Efisiensi Bahan Bakar. Beberapa pemilik kendaraan melakukan modifikasi untuk meningkatkan efisiensi bahan bakar. Modifikasi yang umum dilakukan adalah dengan mengganti filter udara, mengganti knalpot, atau melakukan remapping ECU.
Perbandingan Generasi Innova Diesel
Ada dua generasi Innova diesel dengan dua jenis mesin berbeda:
- Generasi Pertama (2004-2015): Menggunakan mesin 2KD-FTV atau biasa disebut D-4D (2.5 liter).
- Generasi Kedua (2015-Sekarang): Menggunakan mesin 2GD-FTV (2.4 liter).
Meski beda generasi, kedua mesin ini dikenal sama-sama bandel, mudah perawatannya, dan spare part-nya mudah ditemui di pasaran.
Perbedaan performa antara kedua mesin ini cukup signifikan. Mesin 2KD memiliki tenaga 101 dk dengan torsi 200 Nm, sementara mesin 2GD memiliki tenaga 177 dk dengan torsi 450 Nm. Lonjakan torsi yang signifikan pada mesin 2GD berkat pemakaian teknologi Variable Nozzle Turbo (VNT) dan intercooler.
Harga Jual Kembali Innova Diesel Stabil
Harga Innova diesel selalu lebih tinggi dibanding Innova bensin. Harga barunya saja sudah selisih puluhan juta rupiah, ketika sudah bekas pun semakin jauh bedanya. Hal ini karena konsumen Indonesia menilai harga jual kembali Innova diesel lebih stabil.
Contoh, Innova Diesel V A/T 2015 yang barunya Rp344 juta, kini Rp230 juta, atau depresiasinya sekitar 33 persen. Sementara Innova Bensin V A/T 2015 barunya Rp328 juta, kini Rp180 juta atau depresiasinya sekitar 45 persen.
Kesimpulan
Innova diesel memang bisa menggunakan solar biasa, tetapi ada risiko yang perlu Anda pertimbangkan. Sebaiknya gunakan bahan bakar yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan untuk menjaga performa dan keawetan mesin. Dengan adanya pembatasan solar subsidi, pemilik Innova diesel perlu bersiap untuk beralih ke bahan bakar non-subsidi dan melakukan perawatan yang lebih intensif.
Tinggalkan komentar