Opel Blazer, SUV yang pernah menjadi idola di era 90-an, kini kembali menarik perhatian. Dengan harga bekas yang sangat terjangkau, mulai dari Rp25 jutaan, Blazer menjadi pilihan menarik bagi mereka yang mencari SUV tangguh dengan tampilan macho. Namun, sebelum memutuskan untuk meminangnya, penting untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan mobil ini.
Sejarah Singkat Opel Blazer di Indonesia
Opel Blazer pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1996 oleh General Motors Buana Indonesia (GMBI). Mobil ini hadir sebagai SUV tangguh dengan sentuhan Eropa yang nyaman. Blazer diproduksi di pabrik GMBI di Pondok Ungu, Bekasi, dan menjadi pesaing utama Nissan Terrano pada saat itu.
Pengembangan Opel Blazer melibatkan tiga negara: Jerman (negara asal Opel), Australia (pemasok mesin dari Holden), dan Amerika Serikat (desain eksterior dan interior oleh Chevrolet). Sayangnya, kiprah Opel Blazer di Indonesia hanya berlangsung hingga tahun 2002. Kemudian, posisinya digantikan oleh Chevrolet Blazer yang bertahan hingga 2005.
Mengapa Opel Blazer Menarik?
Di tengah tren kebangkitan SUV, Opel Blazer menawarkan beberapa daya tarik yang sulit diabaikan:
- Harga Terjangkau: Dengan banderol mulai Rp25 jutaan, Blazer menjadi salah satu SUV termurah di pasar mobil bekas.
- Tampilan Macho dan Mewah: Desain Blazer menggabungkan ketangguhan SUV Amerika dengan sentuhan elegan khas Eropa.
- Ketangguhan: Blazer dikenal sebagai mobil yang handal di berbagai medan, termasuk jalanan pelosok dan off-road ringan.
- Kabin Luas: Kabin Blazer menawarkan ruang yang lega bagi pengemudi dan penumpang, serta ruang bagasi yang cukup untuk membawa barang bawaan.
Kelebihan Opel Blazer
Mari kita bahas lebih detail mengenai kelebihan-kelebihan yang membuat Opel Blazer tetap diminati hingga saat ini:
1. Desain Macho dan Prestisius
Opel Blazer menawarkan kombinasi desain yang menarik antara ketangguhan dan kemewahan. Garis-garis aerodinamis memberikan kesan agresif dan dinamis, sementara sentuhan desain Eropa menambah kesan elegan. Fasia depan dirancang dengan lampu berukuran besar yang terbagi menjadi dua bilah, serta aksen krom yang memberikan kesan mewah.
Bagian samping Blazer terlihat kekar dengan over fender, side moulding, dan foot step yang menunjang kesan SUV tangguh. Bagian belakang mengadopsi desain khas SUV Amerika dengan bentuk kapsul dan bumper tinggi.
2. Suspensi Nyaman dan Tahan Lama
Opel Blazer dikenal dengan kenyamanan berkendara yang baik, terutama saat melibas jalan yang sedikit berkontur. Pengendara dan penumpang tidak akan merasakan getaran yang berlebihan, memberikan kesan mewah bahkan dalam perjalanan sehari-hari.
Suspensi depan menggunakan MacPherson struts independen, sebuah fitur yang umum ditemukan pada kendaraan Eropa. Suspensi independen memungkinkan roda untuk bergerak secara independen, merespons dengan baik terhadap berbagai jenis permukaan jalan. Hasilnya, Opel Blazer memberikan keseimbangan optimal antara kenyamanan dan performa yang responsif.
Selain nyaman, kaki-kaki Blazer juga dikenal memiliki daya tahan yang tinggi. Hal ini memberikan kepercayaan kepada pengemudi untuk menjelajahi berbagai medan, termasuk melibas jalan berkontur atau off-road.
3. Bodi Kokoh dan Tahan Lama
Keamanan berkendara menjadi prioritas utama, dan Opel Blazer hadir dengan perlindungan tambahan melalui material bodi yang solid dan tahan lama. Bodi mobil ini terkesan tebal dan tidak mudah keropos karena menggunakan baja dua lapis.
Baja dua lapis pada bodi Opel Blazer memberikan perlindungan ekstra terhadap benturan dan kerusakan. Bodi mobil ini juga tidak mudah penyok ketika terkena benturan.
4. Performa Mesin Mumpuni
Opel Blazer menggunakan mesin racikan pabrikan Holden, Australia. Tersedia dua pilihan mesin bensin: SOHC dan DOHC, keduanya berkapasitas 2.200 cc.
- Mesin 2.2 liter GM Family II Z22XE DOHC 4 silinder segaris 16 katup menghasilkan tenaga 144 PS pada 5.400 rpm dan torsi puncak 205 Nm pada 4.000 rpm.
- Mesin 2.2 liter GM Family II C22NE SOHC 4 silinder segaris 12 katup menghasilkan tenaga 140 PS pada 5.600 rpm dan torsi 195 Nm pada 3.400 rpm.
Kedua mesin ini sudah mengadopsi teknologi injeksi dan dipadukan dengan transmisi manual 5-percepatan. Mesin SOHC lebih bisa diandalkan di jalan menanjak, sementara mesin DOHC lebih cocok untuk jalan rata dengan trek panjang karena performanya baru terasa pada tarikan menengah dan atas.
5. Kabin Luas dan Fungsional
Kabin Opel Blazer menawarkan kenyamanan dan kepraktisan dengan ruang yang luas dan fungsional. Desain kabin yang ergonomis dan penempatan kursi yang strategis menciptakan atmosfer yang menyenangkan.
Keunikan Opel Blazer terletak pada pengaturan baris paling belakang yang dikhususkan untuk membawa barang bawaan. Bukaan pintu bagasi atas dan bawah memberikan sentuhan eksklusif dan mewah. Desain ini memudahkan pengguna dalam mengakses barang-barangnya dan memberikan kesan mewah.
Kekurangan Opel Blazer
Selain kelebihan, Opel Blazer juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan:
1. Potensi Overheat
Salah satu masalah yang sering dikeluhkan pemilik Opel Blazer adalah mesin yang mudah overheat. Hal ini bisa disebabkan oleh radiator yang mampet atau kerusakan pada sirkulasi air menuju mesin. Perawatan sistem pendingin yang rutin sangat penting untuk mencegah masalah ini.
2. Masalah pada Sistem AC
Sistem pendingin udara (AC) pada Opel Blazer sering bermasalah. Munculnya suara berisik dari kompresor dan suhu kabin yang menjadi panas adalah masalah yang umum terjadi. Perbaikan AC biasanya membutuhkan biaya yang cukup besar.
3. Konsumsi Bahan Bakar Boros
Dengan bobot kendaraan mencapai 2,2 ton dan mesin berkapasitas 2.200 cc, Opel Blazer dikenal memiliki konsumsi bahan bakar yang boros. Untuk penggunaan dalam kota, konsumsi bahan bakar mencapai 5-6 km/liter. Sementara untuk pemakaian luar kota, mobil ini dapat meraih angka 9-10 km/liter.
4. Suku Cadang Langka dan Mahal
Ketersediaan suku cadang Opel Blazer di pasaran sudah mulai langka. Harga suku cadang juga terbilang cukup mahal. Hal ini bisa menjadi kendala bagi pemilik Blazer yang membutuhkan perbaikan atau penggantian komponen.
5. Radius Putar Besar
Ukuran tubuh yang bongsor dan radius putar yang besar membuat Opel Blazer kurang lincah saat bermanuver di ruang sempit. Pengemudi perlu mengambil ancang-ancang lebih lebar saat berputar arah atau parkir.
6. Stigma Mobil Eropa Bekas
Di mata sebagian masyarakat, mobil Eropa bekas memiliki stigma perawatan yang mahal dan rumit. Hal ini dapat mempengaruhi nilai jual kembali Opel Blazer.
7. Usia yang Sudah Tua
Usia Opel Blazer yang sudah mencapai puluhan tahun tentu mempengaruhi kondisi mobil secara keseluruhan. Komponen-komponen karet dan plastik rentan getas dan rusak, sehingga membutuhkan perhatian ekstra dalam perawatan.
8. Bengkel Spesialis
Perawatan Opel Blazer membutuhkan bengkel spesialis yang memiliki pengetahuan dan peralatan yang memadai. Bengkel umum mungkin kesulitan menangani perbaikan Blazer karena perbedaan komponen dan ukuran kunci yang digunakan.
Opel Blazer Montera: Varian SUV Premium yang Lebih Modern
Selain Opel Blazer generasi pertama, terdapat juga varian Opel Blazer Montera yang hadir sebagai SUV premium dengan desain lebih modern dan fitur yang lebih canggih. Namun, Montera juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan:
Kelebihan Opel Blazer Montera
- Desain Menawan: Garis-garis tajam dan tegas memberikan kesan sporty dan gagah.
- Kabin Mewah dan Luas: Material berkualitas tinggi dan ruang kabin yang lega memberikan kenyamanan bagi pengemudi dan penumpang.
- Teknologi Canggih: Sistem infotainment MyLink dengan layar sentuh 10,2 inci, sistem bantuan pengemudi tingkat lanjut, dan fitur-fitur modern lainnya.
- Performa Mesin Bertenaga: Mesin V6 3,6 liter menghasilkan tenaga 308 hp dan torsi 366 Nm.
- Kenyamanan Berkendara yang Sangat Baik: Suspensi independen yang disetel dengan baik memberikan kenyamanan berkendara yang optimal.
Kekurangan Opel Blazer Montera
- Konsumsi Bahan Bakar Tinggi: Mesin V6 yang bertenaga berdampak pada konsumsi bahan bakar yang relatif tinggi.
- Harga Mahal: Harga mobil ini dimulai dari Rp800 juta, yang mungkin menjadi pertimbangan bagi sebagian calon pembeli.
- Ruang Kargo Terbatas: Desain atap yang melandai mengurangi kapasitas bagasi.
- Kurangnya Beberapa Fitur: Beberapa fitur yang tersedia pada pesaingnya, seperti sunroof panorama dan sistem audio premium Bose, tidak tersedia pada Opel Blazer Montera.
- Jaringan Diler Terbatas: Opel merupakan merek yang relatif baru di Indonesia, sehingga jaringan dilernya masih terbatas.
Kesimpulan
Opel Blazer menawarkan daya tarik tersendiri bagi para pecinta SUV tangguh dengan harga terjangkau. Desain macho, suspensi nyaman, bodi kokoh, dan performa mesin mumpuni menjadi keunggulan yang sulit diabaikan. Namun, kekurangan seperti potensi overheat, masalah pada sistem AC, konsumsi bahan bakar boros, suku cadang langka dan mahal, serta radius putar besar perlu menjadi pertimbangan matang sebelum memutuskan untuk meminangnya.
Jika Anda mencari SUV dengan budget terbatas dan siap untuk melakukan perawatan ekstra, Opel Blazer bisa menjadi pilihan menarik. Pastikan untuk memeriksa kondisi mobil secara seksama dan mempertimbangkan biaya perawatan yang mungkin timbul di kemudian hari.
Opel Blazer Montera, di sisi lain, menawarkan pengalaman SUV premium dengan desain modern, fitur canggih, dan performa bertenaga. Namun, harga yang mahal, konsumsi bahan bakar tinggi, dan jaringan diler yang terbatas perlu menjadi pertimbangan sebelum memutuskan untuk membelinya.
Tinggalkan komentar