Suzuki Katana, SUV mungil legendaris era 90-an, masih banyak digemari hingga kini. Tapi, pemilik sering mengeluhkan suspensinya yang terkenal keras dan kurang nyaman. Jangan khawatir, ada solusi mudah dan terjangkau untuk mengatasi masalah ini. Rahasianya? Ganti sokbreker standar dengan milik mobil lain!
Ubah Sokbreker, Katana Jadi Lebih Empuk?
Ketua Umum Suzuki Katana Jimny Indonesia (SKIn), Ganang Gandul, memberikan bocoran trik jitu membuat suspensi Katana jadi lebih nyaman. "Bikin lunak suspensi Katana sekarang gampang, sok depan pakai Kijang Innova belakang, terus yang belakangnya bisa gunakan racikan punya Isuzu Panther," ujarnya.
Dengan penggantian ini, karakter suspensi Katana yang keras dan limbung bisa dihilangkan. Redaman suspensi Innova dan Panther lebih baik dan nyaman, sehingga cocok untuk berbagai kondisi jalan.
Sokbreker Innova dan Panther: Solusi Suspensi Katana Lebih Nyaman
Sokbreker Innova dan Panther dipilih karena memiliki beberapa keunggulan dibandingkan sokbreker standar Katana, di antaranya:
- Panjang yang Lebih Ideal: Panjang sokbreker Innova dan Panther lebih panjang, sehingga mampu meredam guncangan lebih baik, terutama saat melewati jalan rusak, bebatuan, atau jalan becek.
- Redaman yang Lebih Baik: Redaman suspensi Innova dan Panther lebih baik, sehingga mampu mengurangi limbung dan ayunan suspensi, sehingga mobil lebih stabil dan nyaman dikendarai.
- Kenyamanan: Karakter suspensi ubahan ini terbilang cukup kenyal, tidak begitu keras dan pas untuk penggunaan harian.
Estimasi Biaya dan Per Pertahankan Standar
Untuk melakukan modifikasi suspensi ini, Ganang memperkirakan dana yang dibutuhkan berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta. Biaya ini tentu bisa berbeda-beda, tergantung dari merek sokbreker yang dipilih, serta biaya pemasangan di bengkel.
Menariknya, untuk per suspensi, Ganang menyarankan untuk tetap menggunakan per standar Katana. "Sementara untuk per tetap dibiarkan standar," ungkapnya. Hal ini kemungkinan dilakukan untuk menjaga ketinggian mobil dan karakter pengendalian yang masih mirip dengan aslinya.
Hasilnya? Katana Lebih Stabil dan Nyaman untuk Harian
Setelah penggantian sokbreker, karakter khas Katana yang keras dan limbung akan berkurang signifikan. Mobil menjadi lebih stabil dan nyaman dikendarai, bahkan untuk perjalanan jauh.
"Cukup buat harian, kecepatan 80 kilometer per jam (kpj) stabil. Aman-aman saja sih digunakan untuk , CR-an, dan perjalanan luar kota," jelas Ganang. Dengan sokbreker Innova dan Panther, Katana siap diajak berpetualang dengan lebih nyaman.
Masalah Suspensi Keras: Bukan Hanya Katana
Sebenarnya, masalah suspensi keras bukan hanya dialami oleh Suzuki Katana. Banyak mobil lawas, terutama jenis SUV, yang memiliki karakter suspensi serupa. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain:
- Usia Pakai: Seiring bertambahnya usia, komponen suspensi, termasuk sokbreker, akan mengalami penurunan performa. Oli di dalam sokbreker bisa mengental atau bocor, sehingga redamannya berkurang.
- Desain Suspensi: Beberapa mobil lawas memang didesain dengan suspensi yang lebih keras untuk menunjang kemampuan off-road. Namun, hal ini berdampak pada kenyamanan saat digunakan di jalan raya.
- Kondisi Jalan: Jalan yang rusak dan berlubang juga bisa mempercepat kerusakan suspensi, sehingga menjadi lebih keras dan tidak nyaman.
Lebih Dalam Soal Shockbreaker
Shockbreaker, atau peredam kejut, adalah komponen penting dalam sistem suspensi kendaraan. Fungsinya adalah untuk meredam guncangan dan getaran yang dihasilkan oleh roda saat melewati jalan yang tidak rata. Dengan adanya shockbreaker, penumpang dan pengemudi tidak akan merasakan guncangan yang berlebihan, sehingga perjalanan menjadi lebih nyaman dan aman.
Jenis-Jenis Shockbreaker
Secara umum, shockbreaker dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
- Shockbreaker Oli: Shockbreaker oli menggunakan cairan oli sebagai media peredam. Jenis ini umumnya lebih nyaman digunakan karena memberikan redaman yang lebih lembut.
- Shockbreaker Gas: Shockbreaker gas menggunakan gas nitrogen sebagai media peredam. Jenis ini umumnya lebih keras dan responsif, sehingga cocok untuk mobil dengan performa tinggi atau digunakan dalam kondisi off-road.
Selain berdasarkan media peredam, shockbreaker juga dibedakan berdasarkan cara kerjanya, yaitu:
- Shockbreaker Single Action: Shockbreaker single action hanya bekerja pada satu sisi, yaitu saat roda naik atau turun. Jenis ini umumnya digunakan pada mobil yang ringan.
- Shockbreaker Double Action: Shockbreaker double action bekerja pada dua sisi, yaitu saat roda naik dan turun. Jenis ini lebih efektif menyerap energi dari gerakan roda mobil dan umumnya digunakan pada mobil dengan banyak muatan.
Tanda-Tanda Shockbreaker Bermasalah
Shockbreaker yang bermasalah dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan berkendara. Berikut adalah beberapa tanda-tanda shockbreaker bermasalah:
- Mobil Terasa Limbung: Mobil terasa limbung saat berbelok atau melewati jalan yang tidak rata.
- Ayunan Suspensi Berlebihan: Ayunan suspensi terasa berlebihan setelah melewati polisi tidur atau jalan yang bergelombang.
- Muncul Suara Berisik: Muncul suara berisik dari bagian suspensi saat melewati jalan yang tidak rata.
- Oli Bocor: Terdapat kebocoran oli pada shockbreaker.
- Ban Aus Tidak Merata: Ban aus tidak merata, terutama pada bagian sisi.
- Performa Pengereman Menurun: Performa pengereman menurun, terutama saat mengerem mendadak.
- Mobil Tampak Miring: Mobil tampak miring atau berat sebelah.
Jika menemukan tanda-tanda di atas, segera periksakan shockbreaker mobil ke bengkel terpercaya.
Perawatan Shockbreaker
Agar shockbreaker tetap awet dan berfungsi optimal, perlu dilakukan perawatan secara berkala. Berikut adalah beberapa tips perawatan shockbreaker:
- Periksa Shockbreaker Secara Teratur: Periksa shockbreaker secara teratur setiap kelipatan 25 ribu atau 50 ribu kilometer.
- Batasi Muatan Mobil: Batasi muatan mobil agar shockbreaker tidak bekerja terlalu berat.
- Hindari Jalan Rusak: Hindari jalan rusak atau mengerem mendadak ketika ada lubang di jalanan.
- Jaga Kebersihan Shockbreaker: Jaga kebersihan shockbreaker dari kotoran dan debu.
Biaya Servis dan Penggantian Shockbreaker
Biaya servis dan penggantian shockbreaker bervariasi, tergantung dari jenis mobil, merek shockbreaker, dan tingkat kerusakan.
- Servis Shockbreaker: Biaya servis shockbreaker umumnya lebih murah daripada penggantian. Biaya servis bisa berkisar antara Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu, tergantung dari jenis perbaikan yang dilakukan. Misalnya, untuk ganti seal shockbreaker, diperlukan biaya sekitar Rp50 ribu hingga Rp100 ribuan, tergantung dari jenis mobil. Penggantian oli shockbreaker juga dibanderol mulai dari Rp50 ribuan.
- Penggantian Shockbreaker: Biaya penggantian shockbreaker bervariasi, mulai dari Rp 1,5 jutaan untuk mobil keluaran Jepang, hingga Rp 3 jutaan untuk mobil keluaran Eropa. Namun demikian, biaya tersebut juga bergantung pada merk shockbreaker yang digunakan konsumen. Kalau konsumen biasa menggunakan komponen yang biasa saja, harganya bisa lebih murah daripada harga aftermarket.
Shockbreaker Aftermarket: Pilihan Alternatif
Selain menggunakan shockbreaker standar, pemilik mobil juga bisa memilih shockbreaker aftermarket. Shockbreaker aftermarket menawarkan berbagai pilihan merek dan tipe dengan berbagai keunggulan, seperti performa yang lebih baik, kenyamanan yang lebih tinggi, atau tampilan yang lebih sporty.
Tips Memilih Shockbreaker Aftermarket
Berikut adalah beberapa tips memilih shockbreaker aftermarket:
- Pilih Merek Terpercaya: Pilih merek shockbreaker aftermarket yang sudah terpercaya dan memiliki reputasi baik.
- Sesuaikan dengan Kebutuhan: Pilih tipe shockbreaker yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya berkendara. Jika sering digunakan untuk perjalanan jauh, pilih shockbreaker yang nyaman. Jika sering digunakan untuk off-road, pilih shockbreaker yang kuat dan tahan lama.
- Perhatikan Material: Perhatikan material shockbreaker. Shockbreaker yang didominasi oli lebih nyaman dipakai dan lebih empuk. Namun, apabila material shockbreaker dari gas, biasanya lebih keras.
- Periksa Kondisi Fisik: Periksa kondisi fisik shockbreaker sebelum membeli. Pastikan tidak ada kerusakan atau kebocoran. Shockbreaker bekas ditandai dengan adanya bekas titik las. Sementara, shockbreaker baru masih kinclong. Kemudian, cat pada shockbreaker mobil baru juga tampak rapi, tidak ada tambahan dempul penutup.
- Pilih Jenis yang Tepat: Ada dua jenis shockbreaker, yakni single action dan double action. Shockbreaker single action biasanya digunakan untuk mobil yang ringan, sementara shockbreaker double action digunakan pada mobil dengan banyak muatan.
Hal Lain yang Menyebabkan Suspensi Tinggi Sebelah
Selain masalah pada shockbreaker, suspensi mobil tinggi sebelah juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti:
- Per Daun Patah: Hal ini akan menyebabkan suspensi mobil tinggi sebelah. Penyebab patahnya per daun bisa disebabkan oleh per daun yang sudah aus atau karena terkena goncangan yang berlebihan saat berkendara di jalan yang buruk. Solusinya adalah dengan mengganti per daun yang rusak dengan yang baru. Biaya penggantian per daun yang patah itu variatif banget, tergantung jenis mobil, merk per daun, dan bengkel yang kamu pilih. Tapi, secara kasar, kamu perlu nyiapin dana sekitar Rp500.000 sampai Rp2.000.000 per lembarnya. Ini belum termasuk biaya jasa pasang ya.
- Baut Per Daun Kendor: Baut per daun berfungsi untuk menghubungkan per daun dengan chassis mobil. Jika baut per daun kendor, maka per daun tidak akan berada pada posisi yang tepat. Akibatnya, mobil akan cenderung miring pada sisi yang longgar dan menyebabkan suspensi mobil terlihat tinggi sebelah.
Faktor Lain Penyebab Mobil Limbung
Selain masalah pada suspensi, mobil limbung juga bisa disebabkan oleh faktor lain, seperti:
- Kurangnya Tekanan Angin pada Ban Mobil: Ban yang kurang angin akan membuat cengkraman ban ke jalan tidak lagi sempurna. Kondisi ini bisa menyebabkan mobil seperti akan terguling saat bermanuver.
- Per Mobil Mengalami Deformasi: Terjadinya deformasi ini tentu akan membuat perubahan pada sudut-sudut kemudi yang mengakibatkan dapat menyebabkan mobil menjadi sulit dikendalikan, terutama ketika menikung.
- Bodi Mobil Terlalu Tinggi: Mobil yang memiliki bodi terlalu tinggi seperti MPV, SUV, dan minibus berpeluang besar mengalami limbung saat berbelok.
- Karet Bushing Suspensi Aus dan Longgar: Ketika karet tersebut sudah aus dan longgar, maka pergeseran dan perubahan sudut kemudi akan semakin tidak teratur. Inilah yang kemudian menjadi penyebab mobil limbung alias body roll saat bermanuver.
- Ball Joint Aus: Kondisi ball joint yang sudah mulai aus akan berdampak pada perubahan sudut-sudut kemudi di bagian ban dan juga suspensi sebuah mobil.
Dengan mengganti sokbreker Katana dengan sokbreker Innova (depan) dan Panther (belakang), pemilik bisa mendapatkan kenyamanan berkendara yang lebih baik tanpa menguras dompet. Solusi ini cocok untuk penggunaan harian dan perjalanan jauh, sehingga Katana kesayangan tetap nyaman dan stabil di berbagai kondisi jalan.
Tinggalkan komentar