Kijang Super Mbrebet? Ini Dia Cara Ampuh Mengatasinya!

Julianto Akbar

26 Mei 2025

8
Min Read

Mobil Kijang Super yang melegenda memang dikenal bandel dan irit. Namun, bukan berarti mobil ini bebas masalah. Salah satu keluhan yang sering muncul adalah mesin "mbrebet", terutama saat akselerasi atau digas. Kondisi ini tentu mengganggu kenyamanan berkendara. Nah, jangan panik dulu! Berikut ini panduan lengkap cara memperbaiki mobil Kijang Super yang mbrebet.

Mengenali Gejala Mbrebet pada Kijang Super

Sebelum membahas lebih jauh tentang cara memperbaiki, penting untuk mengenali gejala mbrebet pada Kijang Super. Beberapa ciri-ciri umum yang sering terjadi antara lain:

  • Mesin tersendat-sendat saat digas: Ini adalah gejala paling umum. Mobil terasa kehilangan tenaga dan tidak responsif saat pedal gas diinjak.
  • Akselerasi lambat: Mobil membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai kecepatan yang diinginkan.
  • Putaran mesin tidak stabil (idle tidak rata): Saat mesin idle (langsam), putaran mesin naik turun tidak beraturan.
  • Mesin mati mendadak: Dalam beberapa kasus, mesin bisa mati mendadak saat digas atau saat kondisi idle.
  • Boros bahan bakar: Mbrebet dapat menyebabkan pembakaran yang tidak efisien, sehingga konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
  • Muncul suara aneh dari mesin: Kadang-kadang, mbrebet disertai dengan suara "batuk" atau "nembak" dari knalpot.

Jika Kijang Super Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, kemungkinan besar ada masalah pada sistem pembakaran atau komponen mesin lainnya.

Penyebab Umum Kijang Super Mbrebet dan Solusinya

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan Kijang Super mbrebet. Berikut ini beberapa penyebab umum dan cara mengatasinya:

1. Sistem Bahan Bakar Kotor

Sistem bahan bakar yang kotor adalah salah satu penyebab paling sering dari mesin mbrebet. Kotoran dan endapan dapat menumpuk di injektor bahan bakar, filter bahan bakar, atau karburator (jika Kijang Super Anda masih menggunakan karburator). Penumpukan ini menghambat aliran bahan bakar yang lancar ke mesin, menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna.

Solusi:

  • Bersihkan atau ganti filter bahan bakar: Filter bahan bakar berfungsi menyaring kotoran dari bahan bakar sebelum masuk ke mesin. Ganti filter bahan bakar secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Biasanya, filter bahan bakar perlu diganti setiap 10.000 – 20.000 km.
  • Gunakan bahan bakar berkualitas: Hindari menggunakan bahan bakar berkualitas rendah atau yang tidak terpercaya. Bahan bakar berkualitas rendah cenderung mengandung lebih banyak kotoran dan kontaminan.
  • Bersihkan injektor bahan bakar: Injektor bahan bakar berfungsi menyemprotkan bahan bakar ke ruang bakar. Jika injektor kotor, semprotan bahan bakar tidak akan optimal, menyebabkan pembakaran tidak sempurna. Bersihkan injektor secara berkala menggunakan cairan pembersih injektor yang banyak dijual di toko otomotif. Atau, bawa ke bengkel untuk pembersihan yang lebih profesional menggunakan alat khusus.
  • Bersihkan karburator (jika ada): Pada Kijang Super yang masih menggunakan karburator, kotoran dapat menumpuk di dalam karburator dan menghambat aliran bahan bakar dan udara yang tepat. Bersihkan karburator secara berkala untuk memastikan aliran bahan bakar dan udara yang optimal. Pembersihan karburator sebaiknya dilakukan oleh mekanik yang berpengalaman.
  • Periksa tangki bahan bakar: Jika perlu, periksa dan bersihkan tangki bahan bakar dari endapan dan kotoran.

2. Sistem Pengapian Bermasalah

Sistem pengapian bertanggung jawab untuk menghasilkan percikan api yang kuat di dalam ruang bakar untuk membakar campuran bahan bakar dan udara. Jika ada masalah pada sistem pengapian, pembakaran tidak akan sempurna dan mesin bisa mbrebet.

Solusi:

  • Periksa dan ganti busi: Busi yang aus atau rusak dapat mengurangi kemampuan busi untuk menghasilkan percikan api yang kuat dan konsisten. Ganti busi secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Pastikan menggunakan busi yang sesuai dengan spesifikasi Kijang Super Anda.
  • Periksa kabel busi: Kabel busi yang aus, retak, atau rusak dapat mengurangi aliran listrik yang dibutuhkan untuk menghasilkan percikan api di busi. Ganti kabel busi jika terlihat ada kerusakan.
  • Periksa koil pengapian: Koil pengapian bertugas mengubah tegangan rendah dari baterai menjadi tegangan tinggi yang diperlukan untuk menghasilkan percikan api di busi. Jika koil pengapian bermasalah, pembakaran tidak akan sempurna. Periksa koil pengapian dan ganti jika perlu.
  • Periksa distributor (delco): Pada Kijang Super yang masih menggunakan sistem pengapian konvensional dengan distributor (delco), periksa kondisi platina, rotor, dan tutup delco. Bersihkan atau ganti jika ada kerusakan. Atur kembali timing pengapian jika diperlukan.

3. Sensor Bermasalah

Pada Kijang Super yang sudah menggunakan sistem injeksi, terdapat beberapa sensor yang berperan penting dalam mengatur kinerja mesin. Sensor-sensor ini memberikan informasi kepada ECU (Electronic Control Unit) tentang berbagai parameter mesin, seperti suhu mesin, tekanan udara, posisi throttle, dan lain-lain. Jika salah satu sensor bermasalah, ECU tidak akan dapat mengatur campuran bahan bakar dan udara dengan tepat, menyebabkan mesin mbrebet.

Solusi:

  • Periksa sensor oksigen (O2 sensor): Sensor oksigen mengukur jumlah oksigen dalam gas buang dan memberikan umpan balik kepada ECU untuk mengatur campuran udara-bahan bakar yang optimal. Jika sensor oksigen rusak, pembakaran yang tidak sempurna atau campuran udara-bahan bakar yang tidak tepat dapat terjadi.
  • Periksa sensor posisi throttle (Throttle Position Sensor/TPS): Sensor posisi throttle memantau posisi katup throttle dan memberikan informasi kepada ECU tentang seberapa banyak throttle terbuka. Jika sensor posisi throttle rusak, ECU mungkin tidak dapat mengatur aliran bahan bakar yang tepat.
  • Periksa sensor kecepatan kendaraan (Vehicle Speed Sensor/VSS): Sensor kecepatan kendaraan mengukur kecepatan kendaraan dan memberikan informasi kepada ECU. Jika sensor kecepatan kendaraan rusak, ECU mungkin tidak dapat beroperasi dengan benar.
  • Periksa sensor tekanan udara (Mass Airflow Sensor/MAF atau Manifold Absolute Pressure Sensor/MAP): Sensor tekanan udara mengukur jumlah udara yang masuk ke mesin. Jika sensor tekanan udara rusak, ECU mungkin tidak dapat mengatur campuran udara-bahan bakar dengan benar.

Untuk memeriksa sensor-sensor ini, Anda memerlukan alat scanner OBD (On-Board Diagnostics). Alat ini dapat membaca kode kerusakan (trouble code) yang tersimpan di ECU. Dengan mengetahui kode kerusakan, Anda dapat mengidentifikasi sensor mana yang bermasalah. Penggantian sensor sebaiknya dilakukan di bengkel yang memiliki peralatan dan tenaga ahli yang memadai.

4. Masalah pada Sistem Transmisi

Meskipun jarang terjadi, masalah pada sistem transmisi juga dapat menyebabkan mesin mbrebet, terutama saat akselerasi.

Solusi:

  • Periksa kopling (untuk transmisi manual): Jika kopling aus atau selip, tenaga dari mesin tidak akan tersalurkan dengan baik ke roda, menyebabkan mobil terasa berat dan mbrebet saat digas. Ganti kopling jika sudah aus.
  • Periksa transmisi (untuk transmisi otomatis): Masalah pada transmisi otomatis, seperti kerusakan pada torque converter atau solenoida, dapat menyebabkan perpindahan gigi yang tidak lancar atau hilangnya tenaga. Bawa ke bengkel spesialis transmisi otomatis untuk diperiksa dan diperbaiki.
  • Periksa cairan transmisi: Cairan transmisi yang kotor atau kurang dapat mengurangi kinerja transmisi dan menyebabkan masalah seperti mbrebet saat digas. Ganti cairan transmisi secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

5. Kompresi Mesin Rendah

Kompresi mesin adalah tekanan di dalam ruang bakar saat piston bergerak ke atas. Kompresi yang rendah dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti ring piston yang aus, klep yang bocor, atau silinder yang aus. Kompresi yang rendah menyebabkan pembakaran yang tidak sempurna dan mesin mbrebet.

Solusi:

  • Ukur kompresi mesin: Gunakan alat pengukur kompresi untuk mengukur kompresi di setiap silinder. Jika ada silinder yang memiliki kompresi rendah, kemungkinan ada masalah pada ring piston, klep, atau silinder.
  • Perbaiki atau overhaul mesin: Jika kompresi mesin rendah, perbaikan atau overhaul mesin mungkin diperlukan. Perbaikan atau overhaul mesin sebaiknya dilakukan oleh mekanik yang berpengalaman.

6. Vacuum Leak

Kebocoran vakum (vacuum leak) dapat menyebabkan masalah pada campuran udara dan bahan bakar. Kebocoran ini dapat terjadi pada selang vakum, intake manifold, atau komponen lainnya yang berhubungan dengan sistem vakum.

Solusi:

  • Periksa semua selang vakum: Periksa semua selang vakum dari keretakan atau kerusakan lainnya. Ganti selang yang rusak.
  • Periksa intake manifold: Periksa intake manifold dari kebocoran. Kebocoran pada intake manifold dapat menyebabkan mesin mbrebet atau idle yang tidak stabil.

Tips Tambahan untuk Mengatasi Kijang Super Mbrebet

  • Lakukan servis berkala: Lakukan servis berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Servis berkala meliputi penggantian oli mesin, filter oli, filter udara, filter bahan bakar, busi, dan pemeriksaan komponen mesin lainnya.
  • Panaskan mesin sebelum digunakan: Panaskan mesin selama beberapa menit sebelum digunakan, terutama saat kondisi mesin dingin. Hal ini membantu oli mesin melumasi seluruh komponen mesin dengan baik.
  • Hindari mengemudi dengan putaran mesin rendah: Mengemudi dengan putaran mesin rendah dapat menyebabkan penumpukan karbon di ruang bakar dan komponen mesin lainnya. Sesekali, injak pedal gas dalam-dalam (namun tetap perhatikan keselamatan) untuk membersihkan karbon.
  • Gunakan aditif bahan bakar (fuel additive): Aditif bahan bakar dapat membantu membersihkan injektor bahan bakar dan ruang bakar dari endapan karbon. Gunakan aditif bahan bakar sesuai dengan petunjuk penggunaan.
  • Bawa ke bengkel terpercaya: Jika Anda tidak yakin dengan kemampuan Anda untuk memperbaiki sendiri, bawa Kijang Super Anda ke bengkel terpercaya yang memiliki mekanik berpengalaman dalam menangani masalah mesin.

Kesimpulan

Mesin Kijang Super yang mbrebet memang menjengkelkan, tetapi dengan memahami penyebabnya dan melakukan langkah-langkah perbaikan yang tepat, masalah ini dapat diatasi. Perawatan berkala, penggunaan bahan bakar berkualitas, dan penggantian komponen yang sudah aus adalah kunci untuk menjaga performa Kijang Super Anda tetap optimal. Jika Anda mengalami kesulitan, jangan ragu untuk membawa mobil Anda ke bengkel terpercaya untuk mendapatkan penanganan yang profesional.

Related Post

Tinggalkan komentar